• Merayakan Aksi Kecil yang Berdampak Besar di Tengah Ritme Dunia Distributor

    Merayakan Aksi Kecil yang Berdampak Besar di Tengah Ritme Dunia Distributor

    Menurut penelitian di bidang manajemen & psikologi organisasi, dukungan dari rekan kerja (coworker support) dan lingkungan kerja yang suportif terbukti meningkatkan kepuasan kerja, menurunkan kelelahan emosional, dan memperkuat keterikatan kerja (work engagement).
    Hal ini mendasari pandangan bahwa “kepahlawanan” tidak selalu harus sosok heroik, bisa juga hadir dalam bentuk support kecil sehari-hari dari orang di sekitar kita.

    Dalam aktivitas yang padat di dunia Distributor FMCG Indonesia seperti Borwita, mulai dari mengejar target, memastikan distribusi berjalan akurat, hingga menjaga hubungan dengan pelanggan, kita tidak pernah benar-benar berjalan sendirian. Selalu ada sosok yang menjadi penyemangat, penyeimbang, dan pendukung di setiap perjalanan.

    Pahlawan yang Hadir di Tengah Ritme Cepat Dunia Distributor

    Sama seperti hasil riset yang menunjukkan pentingnya dukungan sosial di tempat kerja untuk menjaga kepuasan kerja dan mencegah burnout, bekerja di industri distribusi berarti berada dalam alur kerja yang dinamis: koordinasi logistik, persiapan gudang, validasi pesanan, hingga memastikan pengiriman dilakukan tepat waktu. Dalam ritme cepat ini, aksi kepahlawanan sering muncul tanpa disadari, misalnya melalui:

    • Tim gudang yang berangkat sebelum matahari terbit, memastikan stok siap, tertata, dan sesuai permintaan pelanggan. Tanpa mereka, roda distribusi tak akan bergerak sebaik ini.
    • Salesperson yang tetap tersenyum di tengah tantangan, bertemu banyak pelanggan dalam sehari, menjawab kebutuhan, menjaga hubungan baik; peran mereka sangat penting dalam menjaga kepercayaan brand dan konsumen.
    • Rekan kerja yang terus hadir membantu, entah itu menutupi shift ketika kita berhalangan, membantu menyelesaikan pekerjaan mendesak, atau sekadar memberikan semangat ketika hari terasa berat. Mereka bukan sekadar rekan kerja, mereka bisa menjadi support system.

    Contoh nyata bisa kita temukan dalam sosok seperti Pak Sukron, karyawan CSR cabang Malang Borwita yang setiap hari membantu mempersiapkan anaknya berangkat sekolah, lalu bekerja keras sebagai tulang punggung keluarga. Atau tim HR yang rela menjadi tempat cerita dan pendamping ketika karyawan menghadapi tantangan di tempat kerja. Mereka mungkin tak tampil di sorotan besar, tetapi dampaknya terasa di hati.

    Aksi Kecil, Dampak Besar: Esensi dari Everyday Heroes

    Riset psikologi pekerjaan menunjukkan bahwa dukungan sosial di tempat kerja menghadirkan rasa aman, belonging, dan kepuasan, yang akhirnya mampu meningkatkan motivasi kerja, keterikatan terhadap perusahaan, dan produktivitas. Konsep Everyday Heroes mengingatkan bahwa kepahlawanan tidak harus diwujudkan melalui tindakan besar. Sering kali, justru perhatian kecil, kerelaan membantu, dan ketulusan untuk peduli yang memberikan perubahan paling signifikan.

    Ketika kita lelah, kehadiran rekan yang menyemangati bisa mengubah hari. Ketika beban kerja menumpuk, bantuan kecil bisa membuat semuanya terasa lebih ringan. Ketika kita merasa stuck, satu kata dukungan bisa mendorong kita untuk terus maju. Aksi-aksi seperti inilah yang membuat pekerjaan lebih bermakna, lebih hangat, dan lebih manusiawi.

    Sejalan dengan Nilai Borwita: Hati, Pikiran, dan Tindakan

    Nilai inti di Borwita, nilai yang menekankan keseimbangan antara hati, pikiran, dan tindakan, sejalan dengan temuan dalam literatur tentang pentingnya lingkungan sosial dan dukungan dalam kerja.

    • Hati: Tulus membantu tanpa mengharapkan pengakuan.
    • Pikiran: Mengambil keputusan bijak dan mencari solusi meski dalam kondisi mendesak.
    • Tindakan: Memberikan yang terbaik untuk pelanggan dan rekan kerja, bahkan jika itu di luar ekspektasi.

    Inilah nilai yang membentuk budaya Borwita sebagai Distributor Indonesia yang tidak hanya fokus pada performa, tetapi juga pada manusia di dalamnya.

    #EverydayHeroesBorwita: Mengajak Kita Menghargai Pahlawan di Sekitar Kita

    Dengan dukungan riset bahwa dukungan sosial dan kepedulian antar rekan kerja mampu membawa dampak besar bagi kesejahteraan dan kinerja, kampanye #EverydayHeroesBorwita bukan sekadar slogan, tapi panggilan untuk melihat, mengapresiasi, dan merayakan mereka yang mungkin tak pernah kita sorot.

    Sering kali kita lupa bahwa rasa syukur itu muncul ketika kita menyadari betapa berartinya kehadiran seseorang dalam perjalanan kerja kita, baik melalui dukungan, kerja sama, maupun semangat yang mereka berikan.

    Pahlawan tidak selalu mereka yang tampil di panggung besar atau dikenal publik. Pahlawan bisa jadi:

    • rekan kerja yang selalu hadir membantu,
    • tim lapangan yang bekerja tanpa berhenti,
    • atasan yang membimbing dengan tulus,
    • atau bahkan anggota keluarga yang terus mendukung perjuangan kita.

    Melalui Everyday Heroes Borwita, kita diajak untuk merayakan mereka, karena dalam setiap tindakan kecil yang penuh ketulusan, terdapat kekuatan untuk menginspirasi dan menggerakkan perubahan. Saatnya berhenti sejenak dan berkata:
    “Terima kasih telah menjadi pahlawan dalam hidup.”

  • Pentingnya Komunikasi Efektif di Dunia Kerja: Bekal Utama untuk Tampil Profesional

    Pentingnya Komunikasi Efektif di Dunia Kerja: Bekal Utama untuk Tampil Profesional

    Kemampuan komunikasi efektif menjadi salah satu keterampilan yang paling dibutuhkan dalam dunia kerja modern. Dalam era digital di mana kolaborasi berlangsung cepat dan lintas bidang, komunikasi bukan hanya kemampuan berbicara, tetapi seni menyampaikan pesan dengan jelas, meyakinkan, dan berdampak.

    Menurut LinkedIn Workplace Learning Report, komunikasi termasuk dalam Top Soft Skills yang paling dicari oleh perusahaan di seluruh dunia. Anda dapat membaca laporannya di:
    👉 https://learning.linkedin.com/resources/workplace-learning-report

    Sementara itu, hasil publikasi Harvard Business Review menunjukkan bahwa komunikasi yang buruk menjadi penyebab utama rendahnya efektivitas kerja dan kolaborasi tim.
    👉 https://hbr.org/2017/07/why-do-we-undervalue-competent-communication 

    Temuan ini memperkuat fakta bahwa komunikasi efektif bukan lagi sekadar pelengkap, tetapi fondasi utama bagi profesional di semua level.

    (tambahan revisi) Inilah alasan mengapa kemampuan komunikasi tidak bisa dipandang sebagai skill tambahan. Komunikasi adalah jembatan yang menghubungkan ide, orang, dan proses, terutama di dunia kerja yang menuntut kecepatan dan ketepatan seperti industri distribusi FMCG. Untuk memahami dampaknya lebih jauh, mari kita lihat mengapa komunikasi efektif sangat krusial.

    Mengapa Komunikasi Efektif Sangat Penting di Lingkungan Kerja?

    1. Meningkatkan Kejelasan dan Mengurangi Kesalahpahaman

    Project Management Institute mencatat bahwa 56% kegagalan proyek disebabkan oleh komunikasi yang tidak efektif.  https://www.pmi.org/learning/thought-leadership/pulse/pulse-of-the-profession-2017

    Dalam lingkungan kerja yang dinamis seperti industri distribusi FMCG, koordinasi yang jelas menjadi kunci untuk menjaga kecepatan eksekusi dan tingkat akurasi.

    2. Membantu Penyampaian Ide dengan Meyakinkan

    Banyak karyawan memiliki ide cemerlang, tetapi tidak semuanya mampu menyampaikan secara terstruktur dan persuasive. Komunikasi yang baik memastikan ide tidak hanya didengar, tetapi juga dipertimbangkan.

    3. Menumbuhkan Kepercayaan Diri dalam Interaksi Profesional

    Kemampuan berbicara yang natural dan percaya diri menciptakan kesan profesional yang kuat. Dalam presentasi, diskusi tim, hingga interaksi pelanggan, komunikasi yang percaya diri meningkatkan kredibilitas kita.

    4. Membentuk Kolaborasi yang Lebih Solid

    Tim dengan alur komunikasi kuat cenderung lebih adaptif, lebih cepat mengambil keputusan, dan lebih efektif menyelesaikan masalah. Ini selaras dengan budaya kerja modern yang berorientasi pada efisiensi dan kolaborasi lintas fungsi.

    (tambahan revisi) Selain menjadi fondasi profesionalisme, komunikasi efektif juga sangat berpengaruh pada ritme kerja sehari-hari. Di Borwita, interaksi lintas tim, lintas generasi, dan lintas lokasi adalah bagian dari keseharian. Maka dari itu, sesi Communication Series hadir untuk merangkum berbagai teknik komunikasi yang mudah diterapkan dalam rutinitas kerja.

    Komunikasi Profesional di Era Modern: Skill yang Tidak Bisa Ditunda

    Di dunia kerja saat ini, profesional dituntut untuk bisa:

    • berbicara dengan natural,
    • menyampaikan pesan yang jelas dan terstruktur,
    • mengatasi rasa gugup saat tampil,
    • membangun kredibilitas melalui gestur, intonasi, dan kehadiran panggung,
    • serta mampu melakukan pitching ide secara meyakinkan.

    Dalam industri distribusi yang menuntut kecepatan, akurasi, dan interaksi intens antar divisi, komunikasi yang efektif menjadi elemen krusial untuk menjaga kelancaran proses bisnis.

    Tips Komunikasi Efektif di Lingkungan Kerja Borwita

    Di lingkungan kerja Borwita yang dinamis baik di cabang, warehouse, maupun head office komunikasi memegang peran besar dalam kelancaran operasional dan kolaborasi antar fungsi. Setiap hari kita berinteraksi lintas divisi dan lintas generasi, sehingga kemampuan menyampaikan pesan dengan jelas, tepat, dan penuh respek menjadi salah satu skill penting yang menentukan efektivitas kerja.

    Melalui sesi Communication Series bersama Miss Novia, kita kembali mengulik fondasi penting yang sering luput: bagaimana berpikir sebelum berbicara, memilih kata yang tepat, serta menyelaraskan cara komunikasi dengan lawan bicara. Sesi ini memberikan banyak insight praktis yang relevan dengan ritme kerja Borwita yang cepat dan berorientasi hasil.

    1. Memahami Peran Diri Sebelum Berkomunikasi

    Setiap posisi di Borwita memiliki tanggung jawab yang berbeda dan saling terhubung. Proses komunikasi akan jauh lebih efektif ketika kita memahami peran diri, baik sebagai pengambil keputusan, pelaksana, maupun penyedia informasi. Dengan memahami peran, pesan yang kita sampaikan menjadi lebih terarah, tidak bertele-tele, dan langsung pada poin yang dibutuhkan.

    2. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana

    Di industri distribusi FMCG yang serba cepat, ketepatan informasi sangat krusial. Menggunakan kalimat singkat, jelas, dan langsung membantu mengurangi miskomunikasi antara tim sales, logistik, finance, hingga warehouse.

    Contoh sederhana yang di-highlight:
    Alih-alih: “Coba diproses ya secepatnya.”
    Lebih baik: “Mohon proses DO ini sebelum jam 11 karena truk loading pukul 12.”

    Informasi yang spesifik mempercepat eksekusi dan meminimalkan follow-up berulang.

    3. Adaptasi Gaya Komunikasi dengan Lawan Bicara

    Di Borwita, kita bekerja dengan berbagai generasi, mulai dari Gen Z, Milenial, hingga senior yang sudah berpengalaman puluhan tahun. Setiap generasi memiliki preferensi komunikasi yang berbeda:

    • Gen Z cenderung to the point, cepat, dan visual.
    • Milenial suka konteks dan gambaran besar.
    • Senior mengutamakan detail proses dan kehati-hatian.

    Mampu beradaptasi dengan karakter lawan bicara membuat pesan lebih mudah diterima dan menghindari kesalahpahaman.

    4. Berlatih Three-Step Communication Technique

    Salah satu poin penting dari sesi ini adalah teknik komunikasi 3 langkah:

    1. Think – Tentukan tujuan sebelum bicara.
    2. Speak – Sampaikan pesan secara jelas, terstruktur, dan singkat.
    3. Confirm – Pastikan lawan bicara memahami pesan, baik verbal maupun non-verbal.

    Teknik ini sangat cocok diterapkan di meeting, koordinasi harian, hingga briefing lapangan.

    5. Komunikasi = Keterampilan yang Bisa Dilatih

    Seperti skill lainnya, komunikasi membutuhkan latihan. Dengan terus belajar, mengobservasi, dan meminta feedback, kemampuan kita berkomunikasi akan semakin matang dan berdampak positif pada kerja tim, hubungan antar divisi, dan kepuasan pelanggan internal maupun eksternal.

    Komunikasi bukan hanya soal berbicara, tetapi bagaimana kita memahami, menyampaikan, dan memastikan pesan diterima dengan tepat. Di Borwita, kemampuan ini menjadi salah satu pilar penting untuk menjaga kecepatan operasi, memperkuat kolaborasi, dan menghadirkan pelayanan terbaik bagi pelanggan internal maupun eksternal.

    Lewat Communication Series ini, kita diingatkan bahwa menjadi komunikator yang baik bukanlah bawaan lahir, melainkan hasil dari pembiasaan. Dengan terus mengasah skill ini, kita tidak hanya meningkatkan kualitas kerja pribadi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan tim dan perusahaan.

    Pada akhirnya, komunikasi yang efektif membawa kita lebih dekat pada tujuan besar kita: bekerja lebih solid, bergerak lebih cepat, dan melangkah lebih jauh sebagai satu Borwita.

  • Mengelola Emosi, Meningkatkan Kinerja: Pentingnya Kesehatan Mental di Tempat Kerja

    Mengelola Emosi, Meningkatkan Kinerja: Pentingnya Kesehatan Mental di Tempat Kerja

    Kesehatan mental kini tidak hanya menjadi isu sosial dan kesehatan publik, tetapi juga menjadi faktor krusial dalam dunia kerja dan produktivitas organisasi. Di Indonesia, riset menunjukkan bahwa prevalensi gangguan emosional dan mental meningkat, dari sekitar 6 % di 2013 menjadi 9,8 % di 2018. PMC+1
    Hal ini menandakan bahwa semakin banyak individu yang perlu mendapatkan dukungan terkait kesehatan mental.

    Selain itu, di lingkungan kerja, kesehatan mental yang buruk dapat berdampak pada konsentrasi, motivasi, hubungan antar karyawan, absensi, hingga produktivitas. jasapublishjurnal.com+1. Oleh karena itu, organisasi yang proaktif dalam mendukung kesehatan mental dan regulasi emosi karyawannya tidak hanya peduli pada aspek kesejahteraan, tetapi juga secara strategis memperkuat performa timnya.

    Regulasi emosi: definisi dan manfaat

    Regulasi emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, serta mengelola respons emosinya agar tetap berada dalam kondisi yang sehat dan produktif. Medical News Today+1
    Dalam konteks kerja, kemampuan ini terbukti secara nyata berdampak pada kepuasan kerja, hubungan antar tim, dan produktivitas. Frontiers+1

    Dampak di lingkungan kerja

    • Karyawan yang mampu mengatur emosinya cenderung lebih tahan terhadap stres dan tekanan pekerjaan. PMC+1
    • Sebaliknya, kurangnya regulasi emosi dapat menyebabkan konflik interpersonal, mood negatif yang menyebar, penurunan motivasi, dan bahkan burnout. Alchemist+1
    • Bagi organisasi, mendukung regulasi emosi berarti meningkatkan kesejahteraan karyawan, yang kemudian berdampak positif pada retensi, loyalitas, dan produktivitas tim. Grant Thornton International Ltd. Home+1

    Kesehatan Mental di Tempat Kerja: Fokus pada Karyawan

    Sebagai bagian dari upaya menjaga “human capital” dalam organisasi, perhatian terhadap kesehatan mental karyawan menjadi sangat penting. Berikut beberapa poin kunci:

    • Lingkungan kerja yang sehat secara mental menyediakan ruang bagi karyawan untuk mengenali dan menyampaikan perasaan, serta mendapatkan dukungan ketika mengalami tekanan atau konflik.
    • Organisasi perlu membangun budaya di mana kesehatan mental bukan tabu, melainkan bagian integral dari kesejahteraan dan kinerja.
    • Pelatihan, workshop, dan program regulasi emosi dapat menjadi bagian dari strategi organisasi untuk memperkuat kapabilitas karyawan dalam menghadapi tantangan sehari-hari di tempat kerja.

    Riset di Indonesia juga menunjukkan bahwa promosi kesehatan mental di lingkungan kerja dapat dilakukan melalui motivasi kerja, lingkungan kerja yang mendukung, kepemimpinan etis, dan pemberdayaan psikologis. ResearchGate+1
    Ini menunjukkan bahwa intervensi tidak hanya bersifat individu, tetapi juga sistemik dalam organisasi.

    Event Public Training: “Manage Emosi Yuk! Supaya Tetap Santuy” oleh Borwita

    Pada tanggal 16 Oktober 2025, Borwita Citra Prima menyelenggarakan public training bertajuk “Manage Emosi Yuk! Supaya Tetap Santuy”, yang dibawakan oleh Olphi Disya Arinda, M.Psi., Psikolog, CCTS‑I (Psikolog Klinis Dewasa). Acara ini diikuti oleh ratusan karyawan Borwita dari berbagai divisi dan lokasi.

    Sub-topik acara

    • Memahami kondisi emosional yang dialami
    • Memahami peran emosi dalam kehidupan
    • Teknik meregulasi emosi

    Melalui sesi ini, peserta memperoleh insight-praktis mengenai bagaimana mengenali tingkat emosional diri, memahami pengaruh emosi terhadap perilaku dan lingkungan kerja, serta mempraktikkan teknik regulasi yang aplikatif dalam sehari-hari.

    Hasil dan dampak

    Acara ini berhasil menciptakan kesadaran yang meningkat akan pentingnya kesehatan mental dan regulasi emosi dalam lingkungan kerja. Karyawan yang sebelumnya mungkin belum terbiasa membahas atau mengelola emosinya, menjadi lebih terbuka dan memiliki alat untuk menjaga keseimbangan emosional.
    Hal ini selaras dengan riset yang menunjukkan bahwa regulasi emosi dapat meningkatkan sikap positif di tempat kerja dan mengurangi beban negatif. Frontiers+1
    Dengan demikian, program ini tidak hanya mendukung kesejahteraan individu, tetapi juga memperkuat budaya kerja yang suportif di Borwita.

    Kesimpulan & Aksi yang Disarankan

    Kesehatan mental dan regulasi emosi bukan saja isu personal — tetapi bagian strategis dalam dunia kerja modern. Bagi organisasi seperti Borwita Citra Prima, mengambil langkah proaktif melalui pelatihan seperti “Manage Emosi Yuk! Supaya Tetap Santuy” merupakan investasi dalam sumber daya manusia yang secara langsung berdampak pada kebahagiaan, loyalitas, dan produktivitas karyawan.

    Rekomendasi aksi yang bisa diambil:

    • Mengintegrasikan program regulasi emosi secara rutin (workshop, sesi refleksi, micro-learning) di seluruh karyawan.
    • Meningkatkan awareness melalui komunikasi internal, newsletter, wallboard, poster yang mendorong pembicaraan terbuka tentang kesehatan mental.
    • Memastikan budaya kerja yang mendukung, dimana karyawan merasa nyaman meminta bantuan, berdiskusi, dan berkolaborasi dalam menjaga kesejahteraan emosional.
    • Memonitor dan evaluasi secara berkala dampak program kesehatan mental (misalnya tingkat stres, konflik antar tim, produktivitas) untuk mengukur efektivitas dan melakukan penyesuaian.

    Dengan langkah-langkah tersebut, Borwita dapat terus menjadi teladan dalam industri distributor FMCG Indonesia yang memprioritaskan kesejahteraan manusia dan membangun tim yang tangguh secara emosional.

  • Mengapa Pengelolaan Keuangan dan Investasi Itu Penting

    Mengapa Pengelolaan Keuangan dan Investasi Itu Penting

    Di zaman sekarang, memiliki pemasukan saja tidak cukup untuk menjaga kestabilan finansial jangka panjang. Tanpa perencanaan keuangan yang tepat, seseorang bisa terjebak dalam siklus utang, pengeluaran impulsif, dan ketidakmampuan menghadapi kebutuhan tak terduga. Personal finance mencakup pengelolaan pendapatan, pengeluaran, tabungan, investasi, dan proteksi agar seseorang bisa membuat keputusan keuangan bijaksana untuk mencapai tujuan hidup.

    Sebagai contoh, literasi keuangan yang rendah sering menjadi hambatan besar bagi masyarakat untuk mulai berinvestasi atau memilih instrumen keuangan yang tepat. Studi dari Jurnal Bisnis Lombok menunjukkan bahwa literasi keuangan yang baik membantu individu mengelola utang dengan bijak, menabung secara konsisten, dan mengambil keputusan investasi yang tepat sehingga menciptakan stabilitas finansial jangka panjang. jurnal.bisnislombok.ac.id

    Dalam konteks Indonesia, OJK dan berbagai lembaga keuangan terus mendorong literasi dan inklusi keuangan. Agar semakin banyak orang memiliki akses dan pemahaman terhadap produk-produk keuangan yang aman dan sesuai profil risiko.

    Dengan landasan pengelolaan keuangan yang sehat, tahap berikutnya investasi bisa menjadi sarana untuk membangun aset, melawan inflasi, dan mewujudkan tujuan finansial.

    Prinsip–Prinsip Dasar Investasi untuk Pemula

    Sebelum masuk ke inti tema event Borwita, berikut beberapa prinsip investasi yang sering dijadikan acuan:

    1. Melawan inflasi & menjaga nilai uang
      Uang yang hanya disimpan (tidak diinvestasikan) bisa tergerus oleh inflasi. Dengan investasi, diharapkan nilai uang tetap tumbuh (atau minimal tidak tergerus).
    2. Menyesuaikan instrumen dengan profil risiko dan jangka waktu
      • Bagi pemula, instrumen yang dianggap relatif aman dan mudah diakses (misalnya reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap) bisa menjadi titik awal.
      • Pahami likuiditas: seberapa cepat dana bisa dicairkan jika diperlukan.
      • Pahami legalitas dan regulasi: pastikan instrumen diawasi oleh OJK atau lembaga terpercaya.
    3. Konsistensi lebih penting daripada nominal besar
      Tidak harus menunggu gaji besar untuk mulai berinvestasi. Bahkan dengan nominal kecil yang rutin, hasilnya bisa signifikan jika dilakukan secara konsisten.
    4. Diversifikasi dan manajemen risiko
      Jangan menaruh “semua telur di satu keranjang.” Sebar investasi ke beberapa instrumen agar jika salah satu turun, kerugian dapat diminimalkan.
    5. Pahami tujuan finansial lebih dulu
      Apakah tujuannya dana darurat, pendidikan anak, pensiun, atau membeli rumah? Tujuan itu akan menentukan instrumen, jangka waktu, dan strategi investasi

    Pada Sabtu, 13 September 2025, Borwita menyelenggarakan Public Training bertajuk “Mulai Investasi Sekarang: Panduan Membangun Aset untuk Pemula”. Acara ini ditujukan untuk para pemula yang ingin memulai perjalanan investasi dengan dasar pengetahuan yang kuat dan arah yang jelas.

    Sebagai pembicara utama, hadir Melvin Mumpuni, CEO & Founder Finansialku, seorang perencana keuangan dengan reputasi di dunia edukasi keuangan Indonesia. Dalam kesempatan ini, beliau membagikan insight yang relevan dan aplikatif, terutama untuk karyawan yang baru memulai.

    Topik Utama yang Dibawakan

    Dalam webinar ini, Melvin membagikan beberapa topik penting, sebagai berikut:

    1. Investasi sebagai alat melawan inflasi dan mencapai tujuan finansial
      Melvin menekankan bahwa investasi bukan hanya soal mengejar keuntungan besar, tetapi soal bagaimana menjaga daya beli uang dan merencanakan ke depan agar tujuan finansial, seperti membeli rumah atau menyiapkan dana pendidikan bisa tercapai.
    2. Instrumen investasi yang aman, terjangkau, dan cocok untuk pemula
      Dalam sesi ini, peserta diperkenalkan berbagai pilihan instrumen investasi yang bisa dipertimbangkan:
      • Reksa dana (pasar uang, pendapatan tetap)
      • Obligasi korporasi atau pemerintah
      • Emas / instrumen logam mulia
      • Instrumen pasar modal dengan profil risiko moderat
        Melvin mengingatkan bahwa instrumen yang “aman” tidak selalu bebas risiko, tetapi sesuai dengan profil risiko dan pemahaman investor.
    3. Strategi berinvestasi secara konsisten
      Salah satu poin krusial yang disampaikan dalam sesi ini adalah investasi bukan soal “besar sekali” tetapi “teratur terus menerus.” Beliau memotivasi peserta untuk memulai dari sekarang, berapapun gajinya, dan berkomitmen secara rutin.
    4. Tips & praktik langsung
      Karyawan juga mendapatkan tips praktis: bagaimana melakukan diversifikasi, kapan waktu ideal masuk atau keluar, dan bagaimana memantau performa investasi dari waktu ke waktu.

    Manfaat Bagi Karyawan

    Webinar ini mendapatkan respon positif dari karyawan Borwita. Melalui webinar ini, karyawan mendapat banyak manfaat yaitut:

    • Pemahaman yang jelas dan sistematis tentang dunia investasi
    • Belajar langsung dari praktisi (Melvin Mumpuni) pengalaman dan strategi yang sudah terbukti
    • Memiliki landasan agar tidak tersesat memilih investasi yang “semu menguntungkan” atau bahkan berisiko tinggi
    • Membangun mindset jangka panjang: bahwa investasi bukan “cepat kaya” melainkan proses terencana

    Investasi sejak dini bisa menjadi pintu masuk untuk membangun aset yang produktif dan menjaga stabilitas keuangan di masa depan. Namun tanpa pemahaman yang benar, risiko yang dihadapi bisa lebih besar daripada manfaatnya.

    Acara Borwita dengan tema “Mulai Investasi Sekarang: Panduan Membangun Aset untuk Pemula” bersama Melvin Mumpuni menjadi salah satu langkah positif dalam meningkatkan literasi keuangan karyawan untuk kesejahteraan dan lebih bijak dalam mengatur keuangan yang lebih baik.

  • STAR 2.0: Mempersiapkan Pemimpin Masa Depan Borwita dengan Coaching Style Leadership

    STAR 2.0: Mempersiapkan Pemimpin Masa Depan Borwita dengan Coaching Style Leadership

    Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, perusahaan tidak hanya membutuhkan karyawan yang kompeten secara teknis, tetapi juga pemimpin yang mampu menginspirasi, membimbing, dan membawa tim menuju pencapaian hasil yang lebih besar. Menurut Center for Creative Leadership, kepemimpinan berbasis coaching terbukti dapat meningkatkan kinerja individu dan tim karena fokus pada pemberdayaan, umpan balik yang konstruktif, serta pengembangan potensi. (ccl.org)

    Bagi Borwita Citra Prima, Distributor FMCG Indonesia dengan skala operasional nasional, pengembangan kepemimpinan menjadi salah satu pilar utama untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

    Apa Itu Program STAR 2.0?

    STAR (Shaping Talent for Achieving Result) 2.0 adalah program akselerasi internal Borwita yang dirancang untuk membekali talenta terbaik perusahaan dengan keterampilan kepemimpinan, manajerial, serta mindset untuk mencapai hasil yang berdampak besar.

    Program ini merupakan generasi kedua dari program STAR sebelumnya, yang telah sukses mencetak leaders unggulan di Borwita. Di tahun ini, STAR 2.0 hadir dengan pendekatan yang lebih kuat melalui kombinasi training offline dan online, coaching, dan experiential learning.

    Highlight Tahun Ini: Training Coaching Style Leadership

    Salah satu agenda utama STAR 2.0 tahun ini adalah penyelenggaraan offline training dengan tema Coaching Style Leadership.

    Tujuan utama training ini:

    • Membekali peserta dengan keterampilan coaching agar mampu membimbing tim secara efektif.
    • Membangun pola kepemimpinan yang memberdayakan, bukan hanya mengarahkan.
    • Mengajarkan bagaimana memberikan feedback yang tepat, mendengarkan secara aktif, serta menumbuhkan rasa percaya dalam tim.

    Dengan metode ini, diharapkan para peserta tidak hanya memahami konsep kepemimpinan secara teori, tetapi juga bisa langsung mempraktikkan gaya kepemimpinan yang mendorong tim untuk berkembang bersama.

    Star 2.0 Training Coaching Style Leadership

    Borwita berharap, melalui STAR 2.0, para talenta internal dapat:
    ✅ Mengembangkan potensi diri menjadi pemimpin masa depan Borwita.
    ✅ Menerapkan kepemimpinan berbasis coaching dalam program STAR yang dijalankan.
    ✅ Menjadi role model yang mampu menjaga budaya kerja Borwita yang berlandaskan integritas, kolaborasi, dan orientasi hasil.

    Sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi world-class distributor, Borwita percaya bahwa investasi terbesar adalah pada pengembangan talenta dari dalam.

    STAR 2.0 bukan sekadar program akselerasi, tetapi sebuah perjalanan untuk membentuk pemimpin masa depan Borwita. Dengan adanya program ini, Borwita semakin mempertegas komitmennya dalam mencetak pemimpin yang siap menghadapi tantangan industri distribusi FMCG dan membawa perusahaan menuju kesuksesan berkelanjutan. 

  • Canva: Solusi Desain Mudah untuk Semua Kalangan

    Canva: Solusi Desain Mudah untuk Semua Kalangan

    Di dunia kerja, tampilan presentasi atau desain yang rapi dan menarik sering kali menentukan apakah pesan kita tersampaikan dengan baik atau tidak. Penelitian dari Harvard Business Review menyebutkan bahwa visual yang kuat dapat meningkatkan pemahaman audiens hingga 89% dibandingkan hanya teks saja. Artinya, desain bukan hanya soal estetika, tapi juga soal efektivitas komunikasi.

    Selain itu, menurut studi dari Social Science Research Network, sekitar 65% orang adalah visual learners mereka lebih mudah menangkap informasi dalam bentuk gambar atau visual dibandingkan teks panjang. Jadi, jelas bahwa presentasi yang “good looking” bisa membantu pesan kita lebih mudah dipahami, diingat, dan berdampak.

    Tantangannya, tidak semua orang punya latar belakang desain. Software desain profesional pun sering terasa kompleks dan butuh waktu belajar yang panjang. Maka muncullah berbagai platform desain berbasis online yang lebih mudah, cepat, dan praktis digunakan.

    Salah satu yang paling populer adalah Canva. Dengan tampilan yang simpel dan fitur drag and drop, Canva memungkinkan siapa saja, bahkan pemula untuk membuat desain mulai dari poster, konten media sosial, sampai presentasi bisnis. Menurut Shopify, Canva kini digunakan oleh lebih dari 200 juta orang di 190 negara. Popularitasnya datang dari kemudahan penggunaan, ribuan template siap pakai, dan fitur kolaborasi tim yang membantu pekerjaan jadi lebih efisien.

    Bahkan, TIME menyebut Canva terus berinovasi dengan fitur berbasis AI seperti Magic Studio yang membuat proses desain lebih cepat dan kreatif.

    Borwita Public Training Basic Canva

    Melihat tren ini, Borwita pun berinisiatif mengadakan Public Training Basic Canva pada bulan Agustus lalu. Pelatihan ini dilakukan secara online dan diikuti oleh banyak karyawan dari berbagai cabang Borwita.

    Dalam sesi training, peserta belajar hal-hal mendasar seputar Canva, seperti:

    • Membuat kanvas kosong
    • Menambahkan elemen desain
    • Memodifikasi teks
    • Mengekspor hasil kerja
    • Berbagi desain dengan rekan kerja

    Tidak hanya teori, para peserta juga diberikan tugas praktik: membuat desain sederhana lalu membagikannya di media sosial masing-masing. Tujuannya, supaya setiap orang bisa langsung mempraktikkan ilmu yang didapat, sekaligus berani menunjukkan hasil kreativitas mereka.

    Canva hadir sebagai solusi desain yang mudah, cepat, dan inklusif. Dari individu kreatif hingga perusahaan besar, semua bisa menghasilkan desain berkualitas tanpa harus jadi desainer profesional.

    Melalui pelatihan Canva ini, Borwita berharap setiap karyawan dapat semakin kreatif, produktif, dan percaya diri dalam menghadirkan konten visual, baik untuk keperluan kerja maupun pengembangan diri. Karena bagi Borwita, pengembangan skill karyawan adalah investasi penting untuk tumbuh bersama.

  • Semangat Agustusan: Dari Perayaan Kemerdekaan hingga Membangun Kebersamaan di Tempat Kerja

    Semangat Agustusan: Dari Perayaan Kemerdekaan hingga Membangun Kebersamaan di Tempat Kerja

    Setiap tahun, bulan Agustus menjadi momen yang dinantikan masyarakat Indonesia. Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia bukan sekadar mengenang perjuangan pahlawan, tetapi juga menjadi sarana untuk menumbuhkan semangat persatuan dan kebersamaan di berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya adalah melalui beragam kegiatan lomba 17 Agustusan yang selalu menghadirkan antusiasme, baik di lingkungan masyarakat maupun dunia kerja.

    Hari Kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus adalah simbol dari perjuangan panjang bangsa. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan bahwa perayaan kemerdekaan tidak hanya bernilai historis, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat rasa cinta tanah air, gotong royong, dan persatuan.

    Bahkan, menurut Kementerian Sekretariat Negara, tema besar HUT Kemerdekaan setiap tahunnya selalu dirancang untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya persatuan dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan zaman.

    Lomba Agustusan menjadi tradisi yang meriah dan penuh makna. Di berbagai daerah, masyarakat mengikuti lomba dengan penuh antusias, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tradisi ini mencerminkan nilai gotong royong, sportivitas, dan kekompakan, yang sesungguhnya merupakan identitas bangsa Indonesia.

    Seperti yang dijelaskan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), lomba-lomba sederhana di Hari Kemerdekaan telah menjadi salah satu cara efektif untuk membangun kebersamaan antarwarga, sekaligus mengingatkan pada nilai perjuangan bangsa.

    Borwita Semarak Kemerdekaan 2025 #RayakanDenganAksi

    Semangat Kebersamaan di Dunia Kerja

    Menariknya, semangat kemerdekaan juga tercermin dalam dunia kerja. Banyak perusahaan menjadikan Agustusan sebagai momen penting untuk membangun employee engagement. Melalui perayaan kemerdekaan, perusahaan tidak hanya mengadakan lomba, tetapi juga menghidupkan nilai kolaborasi, kreativitas, dan solidaritas di antara karyawan.

    Employee engagement yang kuat terbukti mampu meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan karyawan, sebagaimana dilaporkan dalam riset global oleh Gallup yang menekankan pentingnya ikatan emosional karyawan terhadap perusahaan.

    Sebagai salah satu Distributor FMCG Indonesia yang terus berkembang, Borwita turut menjadikan momentum kemerdekaan sebagai ajang untuk memperkuat budaya kerja yang solid. Melalui perayaan Semarak Kemerdekaan, Borwita mengajak seluruh karyawan untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan yang bukan hanya menyenangkan, tetapi juga penuh makna.

    Perayaan ini menjadi bukti nyata bagaimana nilai kebersamaan dan semangat pantang menyerah tidak hanya hidup di masyarakat luas, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya perusahaan.

    Kemerdekaan bukan hanya soal mengenang sejarah, tetapi juga tentang bagaimana kita menghidupkan nilai persatuan, gotong royong, dan kebersamaan di masa kini. Melalui berbagai kegiatan perayaan, baik di lingkungan masyarakat maupun dunia kerja, semangat kemerdekaan terus diwariskan dari generasi ke generasi.

    Dan di Borwita, semangat itu tumbuh nyata menginspirasi seluruh karyawan untuk terus berjuang, berkolaborasi, dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa.

  • Strategi Komunikasi Efektif Orangtua kepada Remaja

    Strategi Komunikasi Efektif Orangtua kepada Remaja

    Masa remaja sering disebut sebagai masa “pencarian jati diri.” Di periode ini, anak mengalami perubahan besar dalam hal fisik, emosi, hingga cara berpikir. Tidak jarang, perubahan itu membuat hubungan antara orangtua dan anak terasa penuh dinamika. Orangtua ingin yang terbaik, sementara remaja ingin dimengerti dua hal yang seringkali berbenturan.

    Menurut World Health Organization (WHO), masa remaja adalah periode paling rentan munculnya konflik dalam keluarga, karena remaja sedang membangun identitas dan kemandirian mereka (WHO, Adolescent Health). Sementara itu, UNICEF menegaskan bahwa remaja yang merasa didengar dan dipahami oleh orangtua cenderung lebih sehat secara mental dan mampu mengambil keputusan dengan lebih baik (UNICEF Parenting Hub) UNICEF Parenting Hub.

    Kedua temuan ini menunjukkan satu hal: komunikasi yang baik antara orangtua dan anak remaja bukanlah sekadar pelengkap, tetapi sebuah kebutuhan.

    Banyak keluarga yang mengalami konflik bukan karena persoalan besar, melainkan karena cara komunikasi yang kurang tepat. Misalnya, saat anak pulang larut tanpa kabar, orangtua sering kali langsung menegur dengan nada tinggi: “Kenapa pulang jam segini?!”. Dari sisi orangtua, ini adalah bentuk kepedulian. Namun dari sisi remaja, teguran itu bisa terasa seperti serangan atau tuduhan.

    Inilah yang membuat konflik semakin rumit. Anak merasa tidak dipercaya, orangtua merasa tidak dihargai. Padahal, niat awalnya baik: orangtua ingin anak aman, anak ingin dipercaya. Yang menjadi penghalang bukanlah maksud, tetapi cara penyampaiannya.

    Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Family Communication bahkan menemukan bahwa remaja yang sering menerima respon reaktif dari orangtua (marah, menyalahkan, menghakimi) cenderung mengalami stres lebih tinggi dan lebih sulit membuka diri. Sebaliknya, remaja yang mendapat respon komunikatif (mendengarkan, mengajak bicara, berdiskusi) lebih mudah membangun kedekatan emosional dengan orangtua.

    Dari Reaktif ke Komunikatif: Perubahan yang Dibutuhkan

    Psikolog keluarga menyebut bahwa salah satu kunci penting dalam mengurangi konflik adalah kemampuan orangtua untuk berhenti sejenak sebelum bereaksi. Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi justru di momen singkat itu orangtua bisa memilih: apakah akan melampiaskan emosi, atau mengambil napas dan mencoba mendengarkan dulu.

    Beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan antara lain:

    1. Berhenti sebelum bereaksi
      Saat muncul keinginan untuk langsung menegur atau marah, beri jeda. Tarik napas dalam, tenangkan diri, lalu pilih kata yang lebih membangun.
    2. Mendengarkan aktif
      Biarkan anak menceritakan apa yang mereka rasakan. Tunjukkan perhatian dengan bahasa tubuh: menatap, mengangguk, atau menanggapi dengan kalimat singkat seperti “Ibu dengar, Nak.”
    3. Gunakan bahasa positif
      Ganti kalimat yang menyalahkan dengan ajakan. Misalnya, daripada berkata “Kamu selalu malas!”, coba ubah menjadi “Ayo kita cari cara supaya kamu bisa lebih semangat belajar.”
    4. Libatkan anak dalam mencari solusi
      Diskusikan konsekuensi bersama. Ketika anak ikut menentukan, mereka lebih merasa bertanggung jawab.

    Dengan komunikasi yang lebih komunikatif, rumah bisa menjadi tempat yang aman untuk anak bercerita, bukan arena pertempuran setiap kali ada masalah.

    Public Training Parenting Series Borwita

    Melihat betapa pentingnya topik ini, Borwita Citra Prima, Distributor FMCG Indonesia, mengadakan Public Training Parenting Series dengan tema “Butuh Dimengerti Bukan Dimarahi: Kunci Komunikasi Efektif Orangtua Kepada Remaja.” Difasilitasi oleh Shandy Jessica, seorang Parent Mentor & Founder @themindfulnest.id, training ini diikuti oleh ratusan karyawan Borwita dan menghadirkan pembahasan seputar:

    • Bagaimana memahami masalah serta pemicu konflik dalam keluarga.
    • Transformasi pola komunikasi dari reaktif menjadi komunikatif.
    • Strategi praktis membangun harmoni di rumah.

    Bagi karyawan yang hadir, sesi ini menjadi ruang refleksi sekaligus pembekalan praktis untuk menghadapi tantangan komunikasi dengan remaja di rumah.

    Borwita Citra Prima percaya bahwa karyawan yang bahagia di rumah akan lebih berdaya di tempat kerja. Karena itu, kepedulian Borwita tidak berhenti hanya pada pengembangan profesional, tetapi juga merambah ke kehidupan personal, termasuk keluarga.

    Sebagai Distributor FMCG Indonesia dengan jangkauan luas, pelayanan profesional, dan jaringan modern di seluruh negeri, Borwita memahami bahwa membangun bisnis yang berkelanjutan juga berarti mendukung kesejahteraan orang-orang di baliknya. Program seperti Parenting Series adalah wujud nyata dari komitmen tersebut mendampingi karyawan tidak hanya sebagai pekerja, tetapi juga sebagai orangtua, pasangan, dan anggota keluarga.

  • Gaya Hidup Sehat dan Lingkungan Kerja Bersih: Kunci Napas Lega dan Produktivitas Optimal

    Gaya Hidup Sehat dan Lingkungan Kerja Bersih: Kunci Napas Lega dan Produktivitas Optimal

    Dalam ritme kerja yang serba cepat, menjaga kesehatan sering kali menjadi hal yang terlupakan. Padahal, gaya hidup sehat, lingkungan kerja yang bersih, dan kemampuan mengelola stres adalah tiga pilar penting yang saling berkaitan. Ketiganya tidak hanya berdampak pada imunitas dan kebugaran, tetapi juga secara langsung memengaruhi sistem pernapasan, faktor vital bagi pekerja yang ingin tetap fokus, produktif, dan berenergi sepanjang hari.

    Sistem pernapasan yang sehat memungkinkan tubuh mendapatkan oksigen secara optimal, yang berperan penting dalam fungsi otak, kestabilan emosi, serta daya tahan tubuh. Lingkungan kantor yang berdebu, minim ventilasi, serta stres berkepanjangan dapat memicu gangguan pada saluran napas, termasuk batuk kronis, sesak, dan penurunan konsentrasi kerja.

    Menyadari pentingnya topik ini, Borwita sebagai Distributor FMCG Indonesia yang peduli terhadap kesejahteraan karyawannya menggelar sesi edukatif bertajuk:

    #HealthTalk: Sehat Nafas, Sehat Kerja: Strategi Gaya Hidup dan Gizi untuk Pekerja Produktif

    Kamis 24 Juli 2025, Borwita menyelenggarakan webinar HealthTalk yang membahas secara komprehensif kaitan antara sistem pernapasan, gaya hidup sehat, pola makan, dan produktivitas kerja. Acara ini diikuti oleh ratusan karyawan dari berbagai cabang Borwita di seluruh Indonesia, yang antusias mengikuti sesi berdurasi 90 menit ini.

    Sesi ini menghadirkan narasumber utama dr. Magdalena, SpP, dokter spesialis paru yang menjelaskan secara mendalam mengenai:

    • Cara menjaga kesehatan paru-paru di tengah lingkungan kerja modern.
    • Dampak stres terhadap sistem pernapasan.
    • Pola makan dan asupan gizi yang mendukung daya tahan tubuh dan kesehatan pernapasan.
    • Tips praktis untuk bernafas lebih baik di lingkungan kerja tertutup.

    Tak hanya itu, sesi ini juga berlangsung interaktif, dengan tanya-jawab langsung dan kuis singkat yang membuat peserta semakin terlibat.

    Webinar ini merupakan hasil kolaborasi antara Borwita dengan Allianz Insurance dan Mayapada Hospital Tangerang, sebagai bentuk nyata komitmen perusahaan dalam menciptakan budaya kerja yang sehat, produktif, dan berkelanjutan.

    Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian inisiatif Borwita dalam membangun lingkungan kerja yang sehat secara fisik dan mental. Bagi Borwita, menjaga kesehatan karyawan bukan sekadar program tambahan, melainkan investasi jangka panjang untuk mendukung keberhasilan operasional sebagai Distributor Indonesia yang tangguh, adaptif, dan terus bertumbuh.

  • Menjaga Arah dan Fokus Bisnis: Borwita Gelar Mid Year Review 2025 Secara Online

    Menjaga Arah dan Fokus Bisnis: Borwita Gelar Mid Year Review 2025 Secara Online

    Dalam dunia bisnis yang dinamis dan kompetitif, mempertahankan keselarasan antara strategi kerja dan visi misi perusahaan menjadi kunci untuk pertumbuhan jangka panjang. Bagi perusahaan sekelas Distributor FMCG Indonesia, seperti Borwita, keberhasilan bukan hanya soal mencapai target kuartalan, tetapi juga bagaimana seluruh elemen organisasi tetap berjalan seirama dalam satu arah yang jelas: menjadi distributor pilihan utama di Indonesia.

    Untuk memastikan langkah perusahaan tetap on track, berbagai cara dilakukan, mulai dari penguatan komunikasi internal, pelatihan rutin, hingga kegiatan review tengah tahunan seperti Mid Year Review (MYR). Acara ini menjadi ruang bersama untuk mengevaluasi perjalanan bisnis selama setengah tahun pertama, sekaligus menyusun langkah strategis di semester kedua.

    Mid Year Review 2025: Evaluasi, Kolaborasi, dan Aksi

    Pada tanggal 21 Juli 2025 lalu, Borwita kembali menggelar kegiatan Mid Year Review (MYR) 2025. Acara ini dilaksanakan secara online, diikuti oleh seluruh jajaran manajemen lintas cabang, fungsi, dan wilayah operasional. Format virtual dipilih untuk mengakomodasi mobilitas tinggi dan efisiensi waktu, tanpa mengurangi esensi kolaboratif dan reflektif dari acara ini.

    Sesi MYR 2025 berfokus pada:

    • Refleksi capaian semester pertama, termasuk evaluasi terhadap KPI, highlight keberhasilan cabang, serta tantangan operasional yang dihadapi.
    • Pemaparan strategi lintas fungsi, seperti Sales, Logistic, HR, dan IT, yang menyampaikan prioritas kerja dan arah pengembangan di semester kedua.
    • Sesi team building interaktif melalui platform Goosechase, di mana peserta menjawab berbagai tantangan virtual secara kolaboratif dalam tim, meskipun berada di lokasi yang berbeda-beda.

    Dengan mengusung semangat SPARK: Action Drives Growth, Borwita ingin menekankan bahwa setiap langkah konkret yang diambil hari ini akan berdampak besar pada kemajuan organisasi di masa depan. Melalui forum MYR, seluruh peserta diingatkan kembali bahwa pertumbuhan bukanlah hasil dari kebetulan, melainkan buah dari strategi, kerja sama, dan keberanian untuk bertindak.

    Forum ini mencerminkan komitmen Borwita untuk terus tumbuh sebagai Distributor FMCG Indonesia yang adaptif, inovatif, dan fokus pada eksekusi nyata di lapangan.