Borwita Citra Prima kembali menorehkan prestasi membanggakan di tahun 2025. Pada ajang Indonesia Marketing Festival (IMF) 2025 yang diselenggarakan oleh MarkPlus, Borwita berhasil meraih Corporate Entrepreneurial Marketing Award. Penghargaan ini menjadi bukti nyata atas komitmen Borwita dalam menghadirkan inovasi dan semangat kewirausahaan yang kuat di dunia distribusi.
Sebagai Distributor FMCG Indonesia yang telah beroperasi dengan standar world-class operation, Borwita terus membuktikan perannya dalam menghadirkan layanan distribusi yang efektif, adaptif, dan berorientasi pada kebutuhan pelanggan. Pencapaian ini sejalan dengan nilai dan budaya perusahaan yang selalu mendorong kreativitas, kolaborasi, serta keberanian untuk berinovasi di tengah dinamika industri yang kompetitif.
Penghargaan dari MarkPlus ini tidak hanya menjadi pengakuan eksternal, tetapi juga motivasi bagi seluruh keluarga besar Borwita untuk terus menjaga kualitas layanan dan mengembangkan strategi yang relevan. Dengan semangat entrepreneurial, Borwita akan terus memperkuat posisinya sebagai Distributor Indonesia yang terpercaya, memberikan solusi distribusi terbaik bagi principal maupun pelanggan di seluruh wilayah Indonesia.
Borwita percaya bahwa penghargaan ini hanyalah satu langkah dalam perjalanan panjang menuju masa depan yang lebih berdaya saing. Ke depan, Borwita akan terus mengedepankan inovasi, integritas, dan keunggulan operasional untuk menjawab tantangan industri distribusi yang terus berkembang.
Di dunia kerja, tampilan presentasi atau desain yang rapi dan menarik sering kali menentukan apakah pesan kita tersampaikan dengan baik atau tidak. Penelitian dari Harvard Business Review menyebutkan bahwa visual yang kuat dapat meningkatkan pemahaman audiens hingga 89% dibandingkan hanya teks saja. Artinya, desain bukan hanya soal estetika, tapi juga soal efektivitas komunikasi.
Selain itu, menurut studi dari Social Science Research Network, sekitar 65% orang adalah visual learners mereka lebih mudah menangkap informasi dalam bentuk gambar atau visual dibandingkan teks panjang. Jadi, jelas bahwa presentasi yang “good looking” bisa membantu pesan kita lebih mudah dipahami, diingat, dan berdampak.
Tantangannya, tidak semua orang punya latar belakang desain. Software desain profesional pun sering terasa kompleks dan butuh waktu belajar yang panjang. Maka muncullah berbagai platform desain berbasis online yang lebih mudah, cepat, dan praktis digunakan.
Salah satu yang paling populer adalahCanva. Dengan tampilan yang simpel dan fitur drag and drop, Canva memungkinkan siapa saja, bahkan pemula untuk membuat desain mulai dari poster, konten media sosial, sampai presentasi bisnis. Menurut Shopify, Canva kini digunakan oleh lebih dari 200 juta orang di 190 negara. Popularitasnya datang dari kemudahan penggunaan, ribuan template siap pakai, dan fitur kolaborasi tim yang membantu pekerjaan jadi lebih efisien.
Bahkan, TIME menyebut Canva terus berinovasi dengan fitur berbasis AI seperti Magic Studio yang membuat proses desain lebih cepat dan kreatif.
Borwita Public Training Basic Canva
Melihat tren ini, Borwita pun berinisiatif mengadakan Public Training Basic Canva pada bulan Agustus lalu. Pelatihan ini dilakukan secara online dan diikuti oleh banyak karyawan dari berbagai cabang Borwita.
Dalam sesi training, peserta belajar hal-hal mendasar seputar Canva, seperti:
Membuat kanvas kosong
Menambahkan elemen desain
Memodifikasi teks
Mengekspor hasil kerja
Berbagi desain dengan rekan kerja
Tidak hanya teori, para peserta juga diberikan tugas praktik: membuat desain sederhana lalu membagikannya di media sosial masing-masing. Tujuannya, supaya setiap orang bisa langsung mempraktikkan ilmu yang didapat, sekaligus berani menunjukkan hasil kreativitas mereka.
Canva hadir sebagai solusi desain yang mudah, cepat, dan inklusif. Dari individu kreatif hingga perusahaan besar, semua bisa menghasilkan desain berkualitas tanpa harus jadi desainer profesional.
Melalui pelatihan Canva ini, Borwita berharap setiap karyawan dapat semakin kreatif, produktif, dan percaya diri dalam menghadirkan konten visual, baik untuk keperluan kerja maupun pengembangan diri. Karena bagi Borwita, pengembangan skill karyawan adalah investasi penting untuk tumbuh bersama.
Setiap tahun, bulan Agustus menjadi momen yang dinantikan masyarakat Indonesia. Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia bukan sekadar mengenang perjuangan pahlawan, tetapi juga menjadi sarana untuk menumbuhkan semangat persatuan dan kebersamaan di berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya adalah melalui beragam kegiatan lomba 17 Agustusan yang selalu menghadirkan antusiasme, baik di lingkungan masyarakat maupun dunia kerja.
Hari Kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus adalah simbol dari perjuangan panjang bangsa. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan bahwa perayaan kemerdekaan tidak hanya bernilai historis, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat rasa cinta tanah air, gotong royong, dan persatuan.
Bahkan, menurut Kementerian Sekretariat Negara, tema besar HUT Kemerdekaan setiap tahunnya selalu dirancang untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya persatuan dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan zaman.
Lomba Agustusan menjadi tradisi yang meriah dan penuh makna. Di berbagai daerah, masyarakat mengikuti lomba dengan penuh antusias, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tradisi ini mencerminkan nilai gotong royong, sportivitas, dan kekompakan, yang sesungguhnya merupakan identitas bangsa Indonesia.
Seperti yang dijelaskan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), lomba-lomba sederhana di Hari Kemerdekaan telah menjadi salah satu cara efektif untuk membangun kebersamaan antarwarga, sekaligus mengingatkan pada nilai perjuangan bangsa.
Menariknya, semangat kemerdekaan juga tercermin dalam dunia kerja. Banyak perusahaan menjadikan Agustusan sebagai momen penting untuk membangun employee engagement. Melalui perayaan kemerdekaan, perusahaan tidak hanya mengadakan lomba, tetapi juga menghidupkan nilai kolaborasi, kreativitas, dan solidaritas di antara karyawan.
Employee engagement yang kuat terbukti mampu meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan karyawan, sebagaimana dilaporkan dalam riset global oleh Gallup yang menekankan pentingnya ikatan emosional karyawan terhadap perusahaan.
Sebagai salah satu Distributor FMCG Indonesia yang terus berkembang, Borwita turut menjadikan momentum kemerdekaan sebagai ajang untuk memperkuat budaya kerja yang solid. Melalui perayaan Semarak Kemerdekaan, Borwita mengajak seluruh karyawan untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan yang bukan hanya menyenangkan, tetapi juga penuh makna.
Perayaan ini menjadi bukti nyata bagaimana nilai kebersamaan dan semangat pantang menyerah tidak hanya hidup di masyarakat luas, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya perusahaan.
Kemerdekaan bukan hanya soal mengenang sejarah, tetapi juga tentang bagaimana kita menghidupkan nilai persatuan, gotong royong, dan kebersamaan di masa kini. Melalui berbagai kegiatan perayaan, baik di lingkungan masyarakat maupun dunia kerja, semangat kemerdekaan terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Dan di Borwita, semangat itu tumbuh nyata menginspirasi seluruh karyawan untuk terus berjuang, berkolaborasi, dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa.
Masa remaja sering disebut sebagai masa “pencarian jati diri.” Di periode ini, anak mengalami perubahan besar dalam hal fisik, emosi, hingga cara berpikir. Tidak jarang, perubahan itu membuat hubungan antara orangtua dan anak terasa penuh dinamika. Orangtua ingin yang terbaik, sementara remaja ingin dimengerti dua hal yang seringkali berbenturan.
Menurut World Health Organization (WHO), masa remaja adalah periode paling rentan munculnya konflik dalam keluarga, karena remaja sedang membangun identitas dan kemandirian mereka (WHO, Adolescent Health). Sementara itu, UNICEF menegaskan bahwa remaja yang merasa didengar dan dipahami oleh orangtua cenderung lebih sehat secara mental dan mampu mengambil keputusan dengan lebih baik (UNICEF Parenting Hub) UNICEF Parenting Hub.
Kedua temuan ini menunjukkan satu hal: komunikasi yang baik antara orangtua dan anak remaja bukanlah sekadar pelengkap, tetapi sebuah kebutuhan.
Banyak keluarga yang mengalami konflik bukan karena persoalan besar, melainkan karena cara komunikasi yang kurang tepat. Misalnya, saat anak pulang larut tanpa kabar, orangtua sering kali langsung menegur dengan nada tinggi: “Kenapa pulang jam segini?!”. Dari sisi orangtua, ini adalah bentuk kepedulian. Namun dari sisi remaja, teguran itu bisa terasa seperti serangan atau tuduhan.
Inilah yang membuat konflik semakin rumit. Anak merasa tidak dipercaya, orangtua merasa tidak dihargai. Padahal, niat awalnya baik: orangtua ingin anak aman, anak ingin dipercaya. Yang menjadi penghalang bukanlah maksud, tetapi cara penyampaiannya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Family Communication bahkan menemukan bahwa remaja yang sering menerima respon reaktif dari orangtua (marah, menyalahkan, menghakimi) cenderung mengalami stres lebih tinggi dan lebih sulit membuka diri. Sebaliknya, remaja yang mendapat respon komunikatif (mendengarkan, mengajak bicara, berdiskusi) lebih mudah membangun kedekatan emosional dengan orangtua.
Dari Reaktif ke Komunikatif: Perubahan yang Dibutuhkan
Psikolog keluarga menyebut bahwa salah satu kunci penting dalam mengurangi konflik adalah kemampuan orangtua untuk berhenti sejenak sebelum bereaksi. Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi justru di momen singkat itu orangtua bisa memilih: apakah akan melampiaskan emosi, atau mengambil napas dan mencoba mendengarkan dulu.
Beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan antara lain:
Berhenti sebelum bereaksi Saat muncul keinginan untuk langsung menegur atau marah, beri jeda. Tarik napas dalam, tenangkan diri, lalu pilih kata yang lebih membangun.
Mendengarkan aktif Biarkan anak menceritakan apa yang mereka rasakan. Tunjukkan perhatian dengan bahasa tubuh: menatap, mengangguk, atau menanggapi dengan kalimat singkat seperti “Ibu dengar, Nak.”
Gunakan bahasa positif Ganti kalimat yang menyalahkan dengan ajakan. Misalnya, daripada berkata “Kamu selalu malas!”, coba ubah menjadi “Ayo kita cari cara supaya kamu bisa lebih semangat belajar.”
Libatkan anak dalam mencari solusi Diskusikan konsekuensi bersama. Ketika anak ikut menentukan, mereka lebih merasa bertanggung jawab.
Dengan komunikasi yang lebih komunikatif, rumah bisa menjadi tempat yang aman untuk anak bercerita, bukan arena pertempuran setiap kali ada masalah.
Public Training Parenting Series Borwita
Melihat betapa pentingnya topik ini, Borwita Citra Prima, Distributor FMCG Indonesia, mengadakan Public Training Parenting Series dengan tema “Butuh Dimengerti Bukan Dimarahi: Kunci Komunikasi Efektif Orangtua Kepada Remaja.” Difasilitasi oleh Shandy Jessica, seorang Parent Mentor & Founder @themindfulnest.id, training ini diikuti oleh ratusan karyawan Borwita dan menghadirkan pembahasan seputar:
Bagaimana memahami masalah serta pemicu konflik dalam keluarga.
Transformasi pola komunikasi dari reaktif menjadi komunikatif.
Strategi praktis membangun harmoni di rumah.
Bagi karyawan yang hadir, sesi ini menjadi ruang refleksi sekaligus pembekalan praktis untuk menghadapi tantangan komunikasi dengan remaja di rumah.
Borwita Citra Prima percaya bahwa karyawan yang bahagia di rumah akan lebih berdaya di tempat kerja. Karena itu, kepedulian Borwita tidak berhenti hanya pada pengembangan profesional, tetapi juga merambah ke kehidupan personal, termasuk keluarga.
Sebagai Distributor FMCG Indonesia dengan jangkauan luas, pelayanan profesional, dan jaringan modern di seluruh negeri, Borwita memahami bahwa membangun bisnis yang berkelanjutan juga berarti mendukung kesejahteraan orang-orang di baliknya. Program seperti Parenting Series adalah wujud nyata dari komitmen tersebut mendampingi karyawan tidak hanya sebagai pekerja, tetapi juga sebagai orangtua, pasangan, dan anggota keluarga.
Dalam ritme kerja yang serba cepat, menjaga kesehatan sering kali menjadi hal yang terlupakan. Padahal, gaya hidup sehat, lingkungan kerja yang bersih, dan kemampuan mengelola stres adalah tiga pilar penting yang saling berkaitan. Ketiganya tidak hanya berdampak pada imunitas dan kebugaran, tetapi juga secara langsung memengaruhi sistem pernapasan, faktor vital bagi pekerja yang ingin tetap fokus, produktif, dan berenergi sepanjang hari.
Sistem pernapasan yang sehat memungkinkan tubuh mendapatkan oksigen secara optimal, yang berperan penting dalam fungsi otak, kestabilan emosi, serta daya tahan tubuh. Lingkungan kantor yang berdebu, minim ventilasi, serta stres berkepanjangan dapat memicu gangguan pada saluran napas, termasuk batuk kronis, sesak, dan penurunan konsentrasi kerja.
Menyadari pentingnya topik ini, Borwita sebagai Distributor FMCG Indonesia yang peduli terhadap kesejahteraan karyawannya menggelar sesi edukatif bertajuk:
#HealthTalk: Sehat Nafas, Sehat Kerja: Strategi Gaya Hidup dan Gizi untuk Pekerja Produktif
Kamis 24 Juli 2025, Borwita menyelenggarakan webinar HealthTalk yang membahas secara komprehensif kaitan antara sistem pernapasan, gaya hidup sehat, pola makan, dan produktivitas kerja. Acara ini diikuti oleh ratusan karyawan dari berbagai cabang Borwita di seluruh Indonesia, yang antusias mengikuti sesi berdurasi 90 menit ini.
Sesi ini menghadirkan narasumber utama dr. Magdalena, SpP, dokter spesialis paru yang menjelaskan secara mendalam mengenai:
Cara menjaga kesehatan paru-paru di tengah lingkungan kerja modern.
Dampak stres terhadap sistem pernapasan.
Pola makan dan asupan gizi yang mendukung daya tahan tubuh dan kesehatan pernapasan.
Tips praktis untuk bernafas lebih baik di lingkungan kerja tertutup.
Tak hanya itu, sesi ini juga berlangsung interaktif, dengan tanya-jawab langsung dan kuis singkat yang membuat peserta semakin terlibat.
Webinar ini merupakan hasil kolaborasi antara Borwita dengan Allianz Insurance dan Mayapada Hospital Tangerang, sebagai bentuk nyata komitmen perusahaan dalam menciptakan budaya kerja yang sehat, produktif, dan berkelanjutan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian inisiatif Borwita dalam membangun lingkungan kerja yang sehat secara fisik dan mental. Bagi Borwita, menjaga kesehatan karyawan bukan sekadar program tambahan, melainkan investasi jangka panjang untuk mendukung keberhasilan operasional sebagai Distributor Indonesia yang tangguh, adaptif, dan terus bertumbuh.
Dalam dunia bisnis yang dinamis dan kompetitif, mempertahankan keselarasan antara strategi kerja dan visi misi perusahaan menjadi kunci untuk pertumbuhan jangka panjang. Bagi perusahaan sekelas Distributor FMCG Indonesia, seperti Borwita, keberhasilan bukan hanya soal mencapai target kuartalan, tetapi juga bagaimana seluruh elemen organisasi tetap berjalan seirama dalam satu arah yang jelas: menjadi distributor pilihan utama di Indonesia.
Untuk memastikan langkah perusahaan tetap on track, berbagai cara dilakukan, mulai dari penguatan komunikasi internal, pelatihan rutin, hingga kegiatan review tengah tahunan seperti Mid Year Review (MYR). Acara ini menjadi ruang bersama untuk mengevaluasi perjalanan bisnis selama setengah tahun pertama, sekaligus menyusun langkah strategis di semester kedua.
Mid Year Review 2025: Evaluasi, Kolaborasi, dan Aksi
Pada tanggal 21 Juli 2025 lalu, Borwita kembali menggelar kegiatan Mid Year Review (MYR) 2025. Acara ini dilaksanakan secara online, diikuti oleh seluruh jajaran manajemen lintas cabang, fungsi, dan wilayah operasional. Format virtual dipilih untuk mengakomodasi mobilitas tinggi dan efisiensi waktu, tanpa mengurangi esensi kolaboratif dan reflektif dari acara ini.
Sesi MYR 2025 berfokus pada:
Refleksi capaian semester pertama, termasuk evaluasi terhadap KPI, highlight keberhasilan cabang, serta tantangan operasional yang dihadapi.
Pemaparan strategi lintas fungsi, seperti Sales, Logistic, HR, dan IT, yang menyampaikan prioritas kerja dan arah pengembangan di semester kedua.
Sesi team building interaktif melalui platform Goosechase, di mana peserta menjawab berbagai tantangan virtual secara kolaboratif dalam tim, meskipun berada di lokasi yang berbeda-beda.
Dengan mengusung semangat SPARK: Action Drives Growth, Borwita ingin menekankan bahwa setiap langkah konkret yang diambil hari ini akan berdampak besar pada kemajuan organisasi di masa depan. Melalui forum MYR, seluruh peserta diingatkan kembali bahwa pertumbuhan bukanlah hasil dari kebetulan, melainkan buah dari strategi, kerja sama, dan keberanian untuk bertindak.
Forum ini mencerminkan komitmen Borwita untuk terus tumbuh sebagai Distributor FMCG Indonesia yang adaptif, inovatif, dan fokus pada eksekusi nyata di lapangan.
Dalam dunia kerja modern, Generasi Z sering kali menghadapi stigma dan tantangan yang tidak ringan. Dianggap terlalu idealis, kurang berpengalaman, atau bahkan terlalu sensitif, label-label ini sering kali melekat pada Gen Z yang baru saja memasuki dunia profesional. Padahal, di balik semua stereotip tersebut, ada potensi besar yang bisa dimaksimalkan dengan pendekatan komunikasi yang tepat.
Melihat pentingnya hal ini, Borwita menggelar sebuah webinar inspiratif dalam rangkaian Public Training Communication Series bertajuk “Dear Gen Z: Here’s How You Win Respect Across Generation.” Kegiatan ini menghadirkan Dr (cand) Tri Novia, S.Kep., Ners., MM., M.I.Kom., seorang trainer dan mentor dalam bidang public speaking dan pitching innovation.
Generasi Z tumbuh di era digital yang serba cepat dan penuh perubahan. Namun, saat memasuki dunia kerja, mereka dihadapkan pada sistem dan ekspektasi dari generasi yang berbeda, seperti Gen X dan Baby Boomer, yang memiliki pola pikir dan nilai kerja yang kontras.
Webinar ini membahas secara mendalam tentang:
Bagaimana persepsi Gen X, Milenial, dan Boomer terhadap Gen Z.
Setiap generasi membawa nilai dan cara pandang yang berbeda ke dunia kerja. Dalam webinar ini, dibahas bagaimana generasi yang lebih dulu masuk dunia profesional, Gen X, Milenial, dan Boomer sering kali memiliki persepsi tertentu terhadap Gen Z:
Gen X cenderung melihat Gen Z sebagai generasi yang too fast too soon: cepat ingin naik jabatan, tapi belum menunjukkan cukup loyalitas atau proses.
Millennial, meskipun lebih dekat secara usia, sering kali merasa Gen Z kurang tahan banting atau terlalu blak-blakan dalam menyampaikan pendapat, terutama terhadap senior.
Boomer, dengan gaya kerja yang lebih konservatif, bisa merasa Gen Z kurang menghargai hierarki, terlalu bergantung pada teknologi, atau kurang sabar dalam membangun karier.
Namun, di sisi lain, generasi sebelumnya juga mengakui bahwa Gen Z cepat belajar, lebih melek teknologi, dan punya pemikiran kritis yang segar asal disampaikan dengan cara yang tepat.
Sikap kerja seperti apa yang membuat Gen Z lebih mudah dipercaya dan diterima.
Dibahas pula bahwa untuk mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat, Gen Z perlu menunjukkan:
Komitmen dan konsistensi: Tidak cukup hanya punya ide bagus, Gen Z perlu membuktikan bahwa mereka bisa follow through dan menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas.
Empati lintas generasi: Mengerti bahwa cara komunikasi dan prioritas tiap generasi berbeda. Tidak semua harus diubah, kadang cukup dengan disesuaikan.
Ketekunan dan kesediaan belajar: Tunjukkan bahwa Anda bukan hanya cepat, tapi juga teachable. Sikap terbuka terhadap masukan bisa jadi nilai plus yang besar.
Responsibilitas pribadi: Mampu mengakui kesalahan dan bertanggung jawab tanpa menyalahkan pihak lain adalah tanda kedewasaan yang dihargai lintas generasi.
Strategi membangun reputasi profesional tanpa harus kehilangan jati diri.
Salah satu tantangan utama Gen Z adalah menjaga keaslian diri (authenticity), sambil tetap tampil profesional. Webinar ini memberikan tips konkret seperti:
Kenali personal branding Anda sendiri: Apa nilai, kekuatan, dan keunikan Anda? Tampilkan itu secara konsisten dalam komunikasi dan perilaku kerja.
Gunakan teknologi sebagai keunggulan: Gen Z punya akses dan keahlian digital yang luar biasa, gunakan itu untuk membantu tim, bukan untuk terlihat “lebih tahu”.
Berani speak up dengan cara yang elegan: Bukan tentang membungkam suara sendiri, tapi tentang memilih cara penyampaian yang membangun, bukan menyerang.
Jangan terburu-buru validasi, bangun nilai jangka panjang: Reputasi tidak dibangun dari satu presentasi hebat, tapi dari banyak tindakan kecil yang konsisten
Dengan pendekatan yang komunikatif dan relevan, peserta webinar dibekali tools untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja multigenerasi, sekaligus tetap menjadi diri sendiri.
Sebagai Distributor FMCG Indonesia yang terus berkembang, Borwita percaya bahwa investasi terbaik adalah pada pengembangan talenta. Lewat pelatihan seperti ini, perusahaan berkomitmen untuk mendukung generasi muda agar mampu menghadapi dunia kerja dengan percaya diri dan kompetensi komunikasi yang kuat.
Borwita Citra Prima kembali membuktikan kualitas dan keunggulannya sebagai distributor FMCG Indonesia melalui ajang penghargaan P&G untuk tahun fiskal 2024/2025.
Dalam acara tahunan yang diadakan oleh Procter & Gamble (P&G), Borwita berhasil meraih empat penghargaan bergengsi, yaitu:
Best Distributor Finance
Best Distributor Logistics
Best Distributor Sales
Best Overall Distributor
Penghargaan ini menjadi bukti nyata dari kerja keras, ketekunan, dan kolaborasi seluruh tim Borwita di berbagai lini mulai dari keuangan, logistik, hingga penjualan.
Sebagai salah satu distributor FMCG terbesar di Indonesia, Borwita berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas operasional, logistik, dan kapabilitas tim. Kolaborasi jangka panjang dengan berbagai prinsipal global menjadi bagian penting dari pertumbuhan Borwita, termasuk kerja sama strategis dengan P&G.
Penghargaan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari langkah-langkah baru yang lebih besar. Borwita akan terus menjaga momentum ini dan bergerak maju sebagai distributor FMCG Indonesia yang andal, efisien, dan terpercaya.
Di tengah kesibukan dan padatnya rutinitas kerja, menjaga tubuh tetap aktif dan sehat seringkali menjadi hal yang terlupakan. Tapi tidak di Borwita, melalui public training bertajuk “Work It Out, Don’t Burn Out,” Borwita menunjukkan bahwa kesehatan karyawan tetap jadi prioritas utama.
Kegiatan ini diadakan khusus untuk karyawan di kantor pusat Borwita, bekerja sama dengan tim profesional dari Go Workout Surabaya. Tiga trainer dihadirkan untuk memandu sesi workout ringan yang ternyata bisa dilakukan di meja kerja, tanpa perlu alat khusus.
Latihan yang diberikan berfokus pada hal-hal yang sering jadi keluhan karyawan kantor: – Postur tubuh yang memburuk karena duduk terlalu lama – Mudah lelah dan sulit fokus – Mood kerja yang turun di tengah hari
Lewat sesi ini, peserta diajak melakukan gerakan sederhana tapi efektif, seperti:
Latihan kekuatan kaki, perut, dan tangan
Latihan keseimbangan dan fokus
Full body stretching dan relaksasi mata
Tak hanya bergerak, karyawan juga belajar soal risiko gaya hidup sedentari dan bagaimana olahraga ringan bisa jadi penyelamat di tengah padatnya kerja.
Lebih Dari Sekadar Olahraga
Yang membuat program ini spesial, bukan hanya gerakannya yang bisa langsung diterapkan di meja kerja, tapi juga suasana yang dibangun. Sesi dilakukan dengan pendekatan fun, ringan, dan tanpa tekanan, tapi tetap penuh manfaat.
“Kadang kita lupa, kalau bergerak itu bisa sesederhana berdiri dan stretching lima menit. Dan ternyata itu bisa bikin fokus balik,” ujar Fandi Firmansyah, salah satu peserta.
Sebagai Distributor FMCG Indonesia, Borwita terus berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang bukan hanya produktif, tapi juga sehat secara menyeluruh.
Inisiatif seperti Work It Out, Don’t Burn Out adalah bagian dari langkah kecil namun bermakna dalam mendukung employee well-being karena Borwita percaya bahwa karyawan yang sehat secara fisik dan mental akan memberikan kontribusi terbaiknya.
Melihat antusiasme karyawan, Borwita berencana mengadakan lebih banyak program serupa di masa mendatang. Tidak hanya soal tubuh yang aktif, tapi juga pikiran yang segar, dan semangat yang terus tumbuh.
Karena di Borwita, kami percaya: “Your health fuels our growth.”
Workout di kantor? Why not? Keep focus keep healthy!
Di tengah tuntutan kerja yang terus meningkat, menjaga kesehatan bukan lagi pilihan melainkan sebuah keharusan. Banyak dari kita sibuk bekerja tanpa sempat memikirkan kondisi tubuh, hingga akhirnya sadar ketika gejala mulai terasa. Melihat pentingnya pencegahan dan deteksi dini, Borwita Citra Prima, sebagai Distributor FMCG Indonesia yang terus mengedepankan kesejahteraan karyawannya, menghadirkan program kesehatan bertajuk #BorwitaCare – Sehat Itu Prioritas.
Kenapa Kesehatan Karyawan Perlu Jadi Fokus?
Data dari berbagai sumber kesehatan menyebutkan bahwa penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas kini semakin banyak menyerang usia produktif. Salah satu penyebab utamanya adalah gaya hidup tidak aktif dan minimnya kesadaran melakukan pemeriksaan rutin.
Gejala seperti:
cepat lelah,
mudah pusing,
pandangan kabur,
dan berat badan naik drastis, sering kali dianggap sepele padahal bisa jadi pertanda awal gangguan kesehatan serius.
Borwita menyadari bahwa produktivitas kerja sangat berkaitan erat dengan kondisi tubuh yang prima. Oleh karena itu, perusahaan tidak hanya fokus pada hasil kerja, tetapi juga pada kualitas hidup orang-orang di baliknya.
Mengenal Program #BorwitaCare – Sehat Itu Prioritas
Sebagai bentuk komitmen perusahaan, Borwita mengadakan Medical Check-Up Fase I tahun 2025, yang merupakan bagian dari kampanye berkelanjutan #BorwitaCare. Kegiatan ini menyasar seluruh karyawan dengan tujuan utama:
meningkatkan kesadaran kesehatan,
mendeteksi dini risiko penyakit,
serta memberikan akses mudah ke layanan kesehatan dasar.
Apa saja yang diperiksa?
Medical Check-Up kali ini meliputi:
Pemeriksaan mata
Pengukuran berat badan & lingkar perut
Cek gula darah & tekanan darah
Konsultasi langsung dan gratis dengan dokter
Program ini mendapat dukungan penuh dari: Puskesmas Taman, Sidoarjo.
Antusiasme Tinggi dari Karyawan
Banyak yang merasa kegiatan ini sangat membantu dan mempermudah mereka dalam mengecek kondisi kesehatan tanpa harus meninggalkan pekerjaan.
“Biasanya saya menunda-nunda periksa kesehatan karena sibuk, tapi kali ini bisa langsung cek di tempat kerja. Terima kasih Borwita,” ujar salah satu peserta.
Tak hanya itu, bagi karyawan yang ditemukan memiliki kondisi yang perlu ditindaklanjuti, tim puskesmas juga menyediakan surat rujukan resmi ke puskesmas untuk pemeriksaan lanjutan.
Kegiatan ini merupakan awal dari rangkaian pemeriksaan yang akan terus berlanjut ke fase-fase berikutnya. Harapannya, seluruh karyawan Borwita bisa mendapatkan akses pemeriksaan secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Borwita, Distributor FMCG Indonesia yang Peduli
Sebagai salah satu perusahaan Distributor FMCG Indonesia terbesar di Indonesia, Borwita tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tapi juga terus membangun budaya kerja yang sehat dan berkelanjutan. Kampanye #BorwitaCare adalah salah satu bentuk nyata kepedulian terhadap kesehatan dan kebahagiaan karyawan.
Menjaga kesehatan bukan hal besar yang harus ditunda. Cukup dengan langkah kecil seperti cek tekanan darah atau konsultasi ringan, kita sudah satu langkah lebih dekat pada hidup yang lebih baik.
Borwita percaya, karyawan sehat adalah aset terbesar perusahaan. Dan melalui #BorwitaCare, kami berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program yang mendukung keseimbangan antara kerja dan kualitas hidup.
#BorwitaCare MCU for Employees: Sehat itu Prioritas