Kemampuan komunikasi efektif menjadi salah satu keterampilan yang paling dibutuhkan dalam dunia kerja modern. Dalam era digital di mana kolaborasi berlangsung cepat dan lintas bidang, komunikasi bukan hanya kemampuan berbicara, tetapi seni menyampaikan pesan dengan jelas, meyakinkan, dan berdampak.
Menurut LinkedIn Workplace Learning Report, komunikasi termasuk dalam Top Soft Skills yang paling dicari oleh perusahaan di seluruh dunia. Anda dapat membaca laporannya di:
👉 https://learning.linkedin.com/resources/workplace-learning-report
Sementara itu, hasil publikasi Harvard Business Review menunjukkan bahwa komunikasi yang buruk menjadi penyebab utama rendahnya efektivitas kerja dan kolaborasi tim.
👉 https://hbr.org/2017/07/why-do-we-undervalue-competent-communication
Temuan ini memperkuat fakta bahwa komunikasi efektif bukan lagi sekadar pelengkap, tetapi fondasi utama bagi profesional di semua level.
(tambahan revisi) Inilah alasan mengapa kemampuan komunikasi tidak bisa dipandang sebagai skill tambahan. Komunikasi adalah jembatan yang menghubungkan ide, orang, dan proses, terutama di dunia kerja yang menuntut kecepatan dan ketepatan seperti industri distribusi FMCG. Untuk memahami dampaknya lebih jauh, mari kita lihat mengapa komunikasi efektif sangat krusial.
Mengapa Komunikasi Efektif Sangat Penting di Lingkungan Kerja?
1. Meningkatkan Kejelasan dan Mengurangi Kesalahpahaman
Project Management Institute mencatat bahwa 56% kegagalan proyek disebabkan oleh komunikasi yang tidak efektif. https://www.pmi.org/learning/thought-leadership/pulse/pulse-of-the-profession-2017
Dalam lingkungan kerja yang dinamis seperti industri distribusi FMCG, koordinasi yang jelas menjadi kunci untuk menjaga kecepatan eksekusi dan tingkat akurasi.
2. Membantu Penyampaian Ide dengan Meyakinkan
Banyak karyawan memiliki ide cemerlang, tetapi tidak semuanya mampu menyampaikan secara terstruktur dan persuasive. Komunikasi yang baik memastikan ide tidak hanya didengar, tetapi juga dipertimbangkan.
3. Menumbuhkan Kepercayaan Diri dalam Interaksi Profesional
Kemampuan berbicara yang natural dan percaya diri menciptakan kesan profesional yang kuat. Dalam presentasi, diskusi tim, hingga interaksi pelanggan, komunikasi yang percaya diri meningkatkan kredibilitas kita.
4. Membentuk Kolaborasi yang Lebih Solid
Tim dengan alur komunikasi kuat cenderung lebih adaptif, lebih cepat mengambil keputusan, dan lebih efektif menyelesaikan masalah. Ini selaras dengan budaya kerja modern yang berorientasi pada efisiensi dan kolaborasi lintas fungsi.
(tambahan revisi) Selain menjadi fondasi profesionalisme, komunikasi efektif juga sangat berpengaruh pada ritme kerja sehari-hari. Di Borwita, interaksi lintas tim, lintas generasi, dan lintas lokasi adalah bagian dari keseharian. Maka dari itu, sesi Communication Series hadir untuk merangkum berbagai teknik komunikasi yang mudah diterapkan dalam rutinitas kerja.
Komunikasi Profesional di Era Modern: Skill yang Tidak Bisa Ditunda
Di dunia kerja saat ini, profesional dituntut untuk bisa:
- berbicara dengan natural,
- menyampaikan pesan yang jelas dan terstruktur,
- mengatasi rasa gugup saat tampil,
- membangun kredibilitas melalui gestur, intonasi, dan kehadiran panggung,
- serta mampu melakukan pitching ide secara meyakinkan.
Dalam industri distribusi yang menuntut kecepatan, akurasi, dan interaksi intens antar divisi, komunikasi yang efektif menjadi elemen krusial untuk menjaga kelancaran proses bisnis.

Tips Komunikasi Efektif di Lingkungan Kerja Borwita
Di lingkungan kerja Borwita yang dinamis baik di cabang, warehouse, maupun head office komunikasi memegang peran besar dalam kelancaran operasional dan kolaborasi antar fungsi. Setiap hari kita berinteraksi lintas divisi dan lintas generasi, sehingga kemampuan menyampaikan pesan dengan jelas, tepat, dan penuh respek menjadi salah satu skill penting yang menentukan efektivitas kerja.
Melalui sesi Communication Series bersama Miss Novia, kita kembali mengulik fondasi penting yang sering luput: bagaimana berpikir sebelum berbicara, memilih kata yang tepat, serta menyelaraskan cara komunikasi dengan lawan bicara. Sesi ini memberikan banyak insight praktis yang relevan dengan ritme kerja Borwita yang cepat dan berorientasi hasil.
1. Memahami Peran Diri Sebelum Berkomunikasi
Setiap posisi di Borwita memiliki tanggung jawab yang berbeda dan saling terhubung. Proses komunikasi akan jauh lebih efektif ketika kita memahami peran diri, baik sebagai pengambil keputusan, pelaksana, maupun penyedia informasi. Dengan memahami peran, pesan yang kita sampaikan menjadi lebih terarah, tidak bertele-tele, dan langsung pada poin yang dibutuhkan.
2. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana
Di industri distribusi FMCG yang serba cepat, ketepatan informasi sangat krusial. Menggunakan kalimat singkat, jelas, dan langsung membantu mengurangi miskomunikasi antara tim sales, logistik, finance, hingga warehouse.
Contoh sederhana yang di-highlight:
Alih-alih: “Coba diproses ya secepatnya.”
Lebih baik: “Mohon proses DO ini sebelum jam 11 karena truk loading pukul 12.”
Informasi yang spesifik mempercepat eksekusi dan meminimalkan follow-up berulang.
3. Adaptasi Gaya Komunikasi dengan Lawan Bicara
Di Borwita, kita bekerja dengan berbagai generasi, mulai dari Gen Z, Milenial, hingga senior yang sudah berpengalaman puluhan tahun. Setiap generasi memiliki preferensi komunikasi yang berbeda:
- Gen Z cenderung to the point, cepat, dan visual.
- Milenial suka konteks dan gambaran besar.
- Senior mengutamakan detail proses dan kehati-hatian.
Mampu beradaptasi dengan karakter lawan bicara membuat pesan lebih mudah diterima dan menghindari kesalahpahaman.
4. Berlatih Three-Step Communication Technique
Salah satu poin penting dari sesi ini adalah teknik komunikasi 3 langkah:
- Think – Tentukan tujuan sebelum bicara.
- Speak – Sampaikan pesan secara jelas, terstruktur, dan singkat.
- Confirm – Pastikan lawan bicara memahami pesan, baik verbal maupun non-verbal.
Teknik ini sangat cocok diterapkan di meeting, koordinasi harian, hingga briefing lapangan.
5. Komunikasi = Keterampilan yang Bisa Dilatih
Seperti skill lainnya, komunikasi membutuhkan latihan. Dengan terus belajar, mengobservasi, dan meminta feedback, kemampuan kita berkomunikasi akan semakin matang dan berdampak positif pada kerja tim, hubungan antar divisi, dan kepuasan pelanggan internal maupun eksternal.
Komunikasi bukan hanya soal berbicara, tetapi bagaimana kita memahami, menyampaikan, dan memastikan pesan diterima dengan tepat. Di Borwita, kemampuan ini menjadi salah satu pilar penting untuk menjaga kecepatan operasi, memperkuat kolaborasi, dan menghadirkan pelayanan terbaik bagi pelanggan internal maupun eksternal.
Lewat Communication Series ini, kita diingatkan bahwa menjadi komunikator yang baik bukanlah bawaan lahir, melainkan hasil dari pembiasaan. Dengan terus mengasah skill ini, kita tidak hanya meningkatkan kualitas kerja pribadi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan tim dan perusahaan.
Pada akhirnya, komunikasi yang efektif membawa kita lebih dekat pada tujuan besar kita: bekerja lebih solid, bergerak lebih cepat, dan melangkah lebih jauh sebagai satu Borwita.



